Dalam berkegiatan dialam bebas kita sebagai seorang penggiat alam sebenarnya diwajibkan untuk mengetahui cara – cara bertahan hidup dan berfikir cerdas untuk keluar dari permasalahan yang ada. Prinsip dasar inilah yang akhirnya menciptakan banyak sekali ide – ide cemerlang dan sangat bermanfaat baik bagi pemula maupun profesional.
Bersamaan dengan itu, kini di Indonesia kita sedang melihat bagaimana pesatnya perkembangan dan kemajuan para penggiat alam bebas. Tetapi sayang bila kemajuan ini tidak dibarengi dengan dasar – dasar pengetahuan berkegiatan. Oleh karena itu, dalam kesempatan kali ini kami ingin memberikan beberapa tips cara untuk mendapatkan air di dalam hutan. Dengan harapan semoga bisa memberikan sedikit pemahaman dan pengetahuan dasar untuk teman – teman sesama penggiat alam.
Cara – Cara Mendapatkan Air di Gunung atau Hutan Rimba
Mendapatkan air dari tanaman ( batang, akar, daun, dan buah)
Tentu tidak hanya batang tanaman saja yang bisa kita manfaatkan untuk mendapatkan air, bunga dan buah dari tanaman juga bisa kita maksimalkan untuk cadangan air kita. Seperti buah kelapa dan bunga kantung semar (Nephentes),Beberapa batang tanaman banyak sekali menyimpan persediaan air, seperti batang pohon pisang. Cara mendapatkan air didalam batang pisang ialah dengan memotong batang pisang sedekat mungkin dengan akar, setelah itu buat sebuah cekungan di tengah batang yang sudah terpotong. Selanjutnya tunggu beberapa jam hingga air menggenang, kemudian buang beberapa kali sampai mendapatkan air yang rasanya tidak seperti getah. Kita juga bisa memotong pangkal Batang tanaman rotan (Calamus Caesius) dan melubangi ruas – ruas batang tanaman bambu.
Selain cara – cara sederhana diatas, kita juga bisa bertolak pada prinsip Evaporasi dan Transpirasi. Didalam daun tumbuhan sebenarnya mengandung cukup banyak air dan akan menguap ketika terkena sinar matahari. Disini kita akan mencoba menangkap penguapan itu dengan membungkus daun menggunakan kantung plastik. Perlu diperhatikan bahwa setiap tanaman yang akan kita gunakan bukanlah tanaman yang beracun dengan melihat kondisi apakah tanaman dan air yang dihasilkan tersebut tidak berbau, tidak berwarna mencolok, tidak mengandung getah bening yang kental, dan lebih baik tidak memiliki rasa.
Mendapatkan air dari tanah, hujan, dan embun
Untuk mendapatkan air dengan perantara tanah, kita menggunakan prinsip Kondensasi, yaitu memanfaatkan penguapan dari lubang yang ditutup dengan plastik. Mula – mula kita membuat lubang di permukaan tanah. Kedalam lubang tersebut kita masukkan wadah seperti panci kecil atau nesting, kemudian lubang kita tutup dengan plastik. Ujung – ujung plastik kita beri pasak atau ditindih batu supaya plastik tidak mudah bergeser. Selanjutnya bagian tengah plastik kita beri batu kecil agar plastik melengkung ke bawah di bagian tengahnya. Air yang menguap dari lubang akan tertahan oleh plastik dan meluncur turun sehingga masuk kedalam wadah yang kita sediakan. Apabila terlalu kotor, endapkan atau saring terlebih dahulu air yang akan kita konsumsi dengan menggunakan kain baju, saringan berbahan bambu yang didalamnya dilapisi daun – daun kering atau ijuk, dan obat – obat pemurni air yang bisa kita dapatkan di toko kimia.
Cara berikutnya untuk mendapatkan air didalam tanah, kita bisa mencari sumber mata air dan sungai. Untuk bisa mencari sumber – sumber air kita bisa mengamati sinyal dari binatang. Rusa umumnya minum disaat fajar dan senja, maka didekat ia berkumpul biasanya terdapat sumber air. Kemudian kita juga bisa memperhatikan pola terbang dari burung Pipit dan Merpati, kalau ia terbang rendah dan lurus umumnya ia sedang menuju sumber air. Tetapi ketika ia sudah minum banyak air biasanya ia akan terbang dari pohon ke pohon dan lebih sering untuk beristirahat. Kemudian kita juga bisa mengamati pola dari serangga, keberadaan lebah, semut, dan lalat biasanya tidak jauh dari sumber air atau minimal terdapat reservoir (air yang terperangkap).
Untuk mendapatkan air dari hujan, tentunya kita cukup menampungnya di dalam wadah yang sudah kita sediakan dengan cara membentuk dan melebarkan flysheet, ponco, atau plastik yang bisa kita kaitkan di antara pepohonan. Kita juga bisa mencari batu yang memiliki celah untuk menampung air hujan.
Terakhir adalah sisa embun yang terdapat di rerumputan, untuk kasus ini kita bisa melilitkan sebuah kain atau baju yang mudah menyerap air ke pergelangan kaki. Kemudian berjalanlah diatas rumput – rumput yang berembun, setelah dirasa cukup peraslah air yang terdapat di dalam kain ke wadah yang sudah disiapkan.
Sumber Klik Disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar