Rabu, 15 April 2015

Jebakan Burung

Perangkap burung dari sederhana hingga otomatis

Hampir semua perangkap yang di buat menggunakan makanan, air atau serangga sebagai umpan untuk menarik perhatian burung yang berada dalam jangkauan dan dilengkapi juga dengan mekanisme yang bisa membatasi gerakan mereka, bahkan bisa melukai atau membunuh burung yang berada dalam jangkauan.

Penggunaan makanan dan umpan ini juga kadang disertai dengan pemutaran suara panggilan baik dari kaset ataupun dari burung itu sendiri yang digunakan sebagai umpan yang berada di dekat atau dalam perangkap burung tersebut. Mekanisme yang digunakan dalam perangkap itu sendiri beragam, ada yang bersifat menahan gerakan seperti mengikat kaki dengan jerat atau membatasi gerakan seperti dalam sebuah kandang jebakan maupun yang bisa mematikan. Mekanisme terakhir itu biasa digunakan untuk mengontrol burung yang dianggap sebagai hama atau biasa digunakan dalam penangkapan burung atau unggas untuk makanan atau dimakan.

Untuk mengantisipasi penyalah gunaan kandang jebakan ataupun perangkap tersebut, beberapa negara telah membatasi penggunaan kandang jebakan ataupun perangkap burung dengan dibuatkan sebuah peraturan khusus yang tujuannya melindungi burung asli atau burung yang dianggap dilindungi, bahkan panduan penggunaan mengenai hal tersebut mudah ditemukan di internet.

Untuk mengetahui jenis - jenis perangkap burung yang sudah digunakan sejak berabad-abad lampau, berikut saya sajikan edisi lengkap jenis-jenis perangkap burung yang banyak digunakan di berbagai negara di dunia, untuk menambah pengetahuan bersama.

1. Perangkap model Clap / Pegas ( Clap traps / Bow nets)

Perangkap clap adalah perangkap dengan rangka pegas yang menggunakan kelambu yang dibentuk dalam dua bagian yang akan saling menutup dengan cepat begitu burung menginjak pemicunya atau ada juga perangkap model ini yang bisa dikendalikan dari jarak jauh secara manual. Penggunaan perangkap model ini cukup populer di beberapa negara di Asia seperti Jepang, Malaysia, Singapura, dan Thailand , karena banyak digunakan untuk menangkap burung sejenis tekukur, derkuku, puter, punai ataupun perkutut.

Perangkap jaring dengan menggunakan pegas

Dalam perkembangannya model perangkap ini kemudian di kombinasikan dengan ruangan untuk menyimpan umpan atau burung pemancing, sehingga kegunaannya pun bukan hanya untuk menangkap burung yang berada di atas tanah saja melainkan sudah meluas hingga bisa menangkap burung seperti kacer, murai batu, ataupun burung kicauan lainnya.


Perangkap pegas yang dikombinasikan dengan sangkar

2. Perangkap Corong ( Funnel Traps)
Perangkap corong memiliki pintu masuk yang sempti dimana burung akan terdorong untuk memasuki pintu jika didalamnya ada ruangan yang berisi makanan dan setelah mereka masuk, mereka akan terjebak didalamnya karena kesulitan untuk keluar melalui pintu corong tersebut.


Salah satu bentuk perangkap corong yang menggunakan kawat

Ukuran perangkap corong ini bervariasi tergantung kebutuhan dan bisa memiliki ukuran yang sangat besar untuk menjebak beberapa puluh burung sekaligus, ukuran paling besar yang sangat terkenal adalah yang pernah dibuat di observatorium burung di Heligoland Jerman dan dikenal dengan perangkap Heligoland yang digunakan untuk memantau dan mempelajari migrasi burung dengan menangkap mereka lalu memasangkan ring atau pelacak dan kemudian melepaskannya kembali.


Perangkap heligoland yang merupakan perangkap burung terbesar di dunia

3. Meriam jaring ( Cannon Nets )
 
Burung yang sedang berkelompok bisa dijerat menggunakan jaring besar yang ditembakan menggunakan meriam atau kanon yang dipicu oleh roket yang akan ditembakan lalu mengangkat dan menyebarkan jaring di atas seluruh kawanan burung tersebut.
jaring ini disebut juga sebagai jaring roket atau bom jaring, yang digunakan untuk menangkap seluruh koloni burung dalam satu wilayah terutama burung-burung yang berukuran kecil. Yang biasanya digunakan untuk memeriksa burung seperti monitoring virs ataupun untuk mempelajari burung.


Meriam jaring digunakan untuk menangkap banyak burung dalam satu kelompok atau koloni

Teknik ini sangat cocok digunakan di habitat terbuka dan biasanya digunakan untuk burung yang sering berada di area terbuka dalam jumlah banyak. Setelah ditangkap burung akan di lepaskan kembali kecuali jika ditemukan satu atau beberapa burung yang dicurigai membawa penyakit atau virus.

Dalam perkembangannya teknik ini banyak digunakan selain untuk menangkap burung juga digunakan untuk menangkap hewan atau binatang lain dengan cepat.


Meriam jaring digunakan juga untuk menangkap binatang selain burung

4. Jaring kabut ( Mist nets )
 
Jaring kabut adalah perangkat jaring halus yang biasa digunakan menangkap burung dihutan. jaring yang berukuran cukup lembut ini dipasang membentang diantara pepohonan di lokasi yang merupakan jalur penerbangan dari burung. Saking halusnya membuat keberadaan jaring ini sama sekali tidak terlihat oleh burung, sehingga jika dilihat dari kejauhan mirip dengan kabut yang sangat tipis, burung yang menabrak jaring ini kemudian akan terjatuh ke lipatan yang berada di bagian bawah dimana disitu biasanya mereka akan terjerat.


Menangkap burung dengan menggunakan jaring halus

Penggunaan jaring ini harus dengan melalui pengawasan atau pemantauan, karena tidak jarang burung yang sudah tertangkap tidak berapa lama kemudian akan berhasil melepaskan jeratnya atau kemungkinan lain bisa terkena cedera yang lebih parah jika terbelit lebih dalam dengan jaring-jaringnya dan juga untuk mencegahnya terjatuh ke bawah dan menjadi mangsa predator.

Penggunaan jaring ini cukup populer di beberapa daerah di Indonesia terutama untuk mengatasi hama burung sejenis emprit atau tekukur yang merusak ladang pertanian ataupun persawahan. Namun sayang dalam perkembangannya , seiring dengan semakin maraknya penggemar burung di Indonesia, penangkapan burung dengan jaringpun kini mulai bergeser dari yang tadinya hanya digunakan untuk menangkap burung yang dianggap sebagai burung hama , kini banyak digunakan untuk menangkap burung jenis kicauan dalam jumlah yang cukup banyak. Untuk itu tentu diperlukan pengontrolan lebih lanjut terhadap keberadaan penangkap-penangkap burung tersebut, sebagaimana yang telah dilakukan oleh beberapa pemerintah daerah di Indonesia yang mulai memberlakukan pelarangan menangkap dan membawa keluar burung - burung jenis tertentu dari daerah asalnya

5.Jerat simpul ( Noose traps )
 
Perangkap ini menggunakan metode tali simpul mono-filamen yang di ikatkan pada batang kayu atau ranting pohon yang cukup lentur untuk bisa menarik tali simpul menjadi mengikat. Biasanya dalam penerapannya menggunakan umpan hidup ( ulat atau serangga ) yang di ikat pada pemicunya, yang mana jika ulat tersebut ditarik maka secara otomatis akan membuat tali melepaskan pemicu yang akan langsung menarik tali simpul hingga membuat burung atau unggas yang berada dalam lingkaran tali tersebut akan terjerat.


Beragam varian dari perangkap simpul

perangkap penjerat ini biasanya dipasangkan di atas tanah meski sekarang banyak juga dikombinasikan dengan pepohonan sehingga bisa dipasang di batang pohon. Diletakan di lokasi yang strategis dimana menjadi tempat mencari makan burung ataupun unggas.Perangkap ini kemudian dikenal juga sebagai bal-chatri yang telah dimodifikasi menjadi perangkap bersimpul banyak untuk menangkap burung jenis pemangsa seperti cendet atau raptor , dan dalam perkembangannya muncul lagi varian baru dari perangkap ini yang disebut dengan "noose carpet" .

sumber Klik disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar